22 Juni 2009

RAHASIA SEDEKAH
Minggu siang itu salah satu TV Swasta menayangkan Acara Keajaiban Sedekah, yang dibawakan oleh Ust. Yusuf Mansur dengan gaya bahasa sederhana, mudah dipahami, dibumbuhi bahasa gaul ala betawi, mudah dicerna, enak didengar & langsung masuk & mengena direlung hati yang palingdalam.
Ada 2 Nara sumber yang dihadirkan dalam Acara tsb. mengupas betapa Keajaiban Sedekah itu telah merubah hidupnya mengalami kesulitan & dengan bersedekah Allah telah menggangkat semua kesulitan yang dialaminya dalam waktu yang sangat singkat, bahkan Allah melipat gandakan dengan kelipatan yang tak masuk akal, jauh melebihi dari sedekah yang dikeluarkan.
Adalah seorang Sosok muda, Bpk. Drs. Mulyadi, MM, secara ikhlas & penuh haru menceritakan bahwa saat itu beliau terlilit hutang bermilyar-milyar, bahkan semua harta & rumah yang beliau miliki serta rumah ibunya akan disita oleh pihak bank, belum lagi hutang-hutang & piutang yang macet.
Jum’at sepulang mendengarkan "vonis eksekusi" penentuan tanggal penyitaan rumah dari bank, beliau begitu kalut, mobil BMW nya tersita, beliau praktis naik bus way yang dalam hidupnya belum pernah merasakan naik bus way. Saking kalutnya akhirnya beliau memutuskan turun & mampir ke Masjid Al-Azhar untuk berikhtikaf & secara kebetulan saat itu sedang ada Tausyiah dari Ust. Yusuf Mansur, yang mengulas tentang Keajaiban Sedekah.
Beliau masih belum percaya ada keajaiban sedekah, tapi beliau penasaran ingin mengikuti tausyiah tsb. Ketika Ust. Yusuf Mansur menghimbau jamaah untuk mensedekahkan apa yang dimiliki jamaah saat hadir di masjid tsb. (apa saja untuk disumbangkan dengan hati ikhlas, Insya Allah, Allah akan mengangkat segala kesulitan kita).
Satu-satunya harta yang beliau miliki saat itu, hanyalah jam tangan kesayangannya, jam tangan yang beliau impikan untuk dimiliki sejak kecil. Jam Bulgary seharga US$ 300.00. Dengan ikhlas & mata terpejam beliau letakkan jam tersebut diatas surban yang telah disedikan oleh Ust. Yusuf Mansur bagi para jamaah yang hadir untuk menyumbangkan apa saja yang dibawa saat itu.
"Kriiinggg..", Telpon genggam Pak Mulyadi berdering tak berapa lama setelah menyumbangkan jam tangan idamannya. Rekanannya yang menelpon mengabarkan bahwa proposal proyeknya telah disetujui. Setengah tak percaya , apa iya, ada keajaiban sedekah?. Dering telephon genggam barusan membuat penasaran, apa iya proposalnya di setujui setelah bersedekah itu ? Beliau masih didalam masjid & masih belum yakin akan keajaiban tsb.
Sabtu, Minggu dilaluinya & rekanannya telah mengabarkan bahwa nilai proposal proyeknya seharga 3 Milyar telah disetujui, tetapi beliau tetap belum yakin. "Hari Eksekusi" pun tiba, Senin. Petugas bank yang beliau tunggu-tunggu ternyata belum datang juga. Dengan hati galau, harap-harap cemas, beliau menerima telephon petugas bank yang mengabarkan bahwa penyitaan dibatalkan karena petugas bank mendengar, bahwa proyek beliau disetujui. Subhanallah…Allahu akbar………..
"Betapa hati saya sungguh terharu, ketika saya ke ATM, & terlihat direkening bank saya telah masuk uang sebesar Rp. 3.000.000.000,-," begitu ucapan Pak Mulyadi dengan suara gemetar, terharu bahagia. Mata beliau berkaca-kaca membagikan sharing Keajaiban Sedekah dihadapan Jamaah di salah satu Masjid Tanah Abang Blok A & juga dihadapan para pemirsa televise siang itu.
Subhanallah..Allahu Akbar… Sekian persen dari nilai tsb. telah disumbangkan ke Dewan Masjid Al-Azhar. Sungguh mengharukan, merinding mendengar sharing beliau yang menurut Pak Ust. Yusuf Mansur, bhw. Beliau adalah Ketua Dewan Masjid DKI, jadi tinggal menunggu jebolnya pipa pahala tsb. untuk terus mengalir.
Ada banyak saksi hidup yang mengalami kejaiban sedekah tsb., salah satunya adalah artis penyanyi Ikang Fauzi yang kebetulan juga menjadi nara sumbernya. Betapa Bung Ikang yang tadinya merasa bahwa buat apa bersedekah sudah capek-capek mencari uang, ”itu kan hak saya, saya tabung”. Namun setelah mendengar salah satu ceramah ttg. Sedekah beliau mulai menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Bung Ikang merasa, walaupun tetap menabung dibank, hidupnya tetap tidak berubah tanpa bersedekah. Menabunglah untuk akherat & duniamu melalui sedekah.

مَّثَلُ الَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنبُلَةٍ مِّئَةُ حَبَّةٍ وَاللّهُ يُضَاعِفُ لِمَن يَشَاءُ وَاللّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ – البقرة : ﴿٢٦١﴾

“ Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (kurnia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” ( QS.2:261)

YAYASAN SENTRA DAKWAH HIDAYATULLAH MEDAN SUMATERA UTARA
DIATAS LAHAN SELUAS 2 HEKTAR, BERENCANA MEMBANGUN PESANTREN DAN PUSAT LATIHAN DA’I SUMATERA UTARA.
KAMI MENUNGGU PARTISIPASI ANDA UNTUK PROYEK KEAGAMAAN INI. HUBUNGI 081346320765.

14 Mei 2009


BERTAWAKKAL KEPADA ALLAH SWT.


Termasuk di antara sebab diturunkannya rizki adalah bertawakkal kepada Allah Yang Mahaesa dan Yang kepada-Nya tempat bergantung. Insya Allah kita akan membicarakan hal ini melalui tiga hal :Pertama : Yang Dimaksud Bertawakkal Kepada Allah.Kedua : Dalil Syar'i Bahwa Bertawakkal Kepada Allah Termasuk Diantara Kunci-Kunci Rizki.Ketiga : Apakah Tawakkal Itu Berarti Meninggalkan Usaha ?

Pertama : Yang Dimaksud Bertawakkal Kepada Allah Para ulama -semoga Allah membalas mereka dengan sebaik-baik balasan- telah menjelaskan makna tawakkal. Diantaranya adalah Imam Al-Ghazali, beliau berkata : "Tawakkal adalah penyandaran hati hanya kepada wakil (yang ditawakkali) semata". [Ihya' Ulumid Din, 4/259]

Al-Allamah Al-Manawi berkata :"Tawakkal adalah menampakkan kelemahan serta penyandaran (diri) kepada yang ditawakkali" [Faidhul Qadir, 5/311] Menjelaskan makna tawakkal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakkal, Al-Mulla Ali Al-Qari berkata : "Hendaknya kalian ketahui secara yakin bahwa tidak ada yang berbuat dalam alam wujud ini kecuali Allah, dan bahwa setiap yang ada, baik mahluk maupun rizki, pemberian atau pelarangan, bahaya atau manfaat, kemiskinan atau kekayaan, sakit atau sehat, hidup atau mati dan segala hal yang disebut sebagai sesuatu yang maujud (ada), semuanya itu adalah dari Allah". [Murqatul Mafatih, 9/156]

Kedua :Dalil Syar'i Bahwa Bertawakkal kepada Allah Termasuk Kunci RizkiImam Ahmad, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Al-Mubarak, Ibnu Hibban, Al-Hakim, Al-Qudha'i dan Al-Baghawi meriwayatkan dari Umar bin Khaththab Radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

"Artinya : Sungguh, seandainya kalian bertawakkal kepada Allah sebenar-benar tawakkal, niscaya kalian akan diberi rizki sebagaimana rizki burung-burung. Mereka berangkat pagi-pagi dalam keadaan lapar, dan pulang sore hari dalam keadaan kenyang".[1]

Dalam hadits yang mulia ini, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam yang berbicara dengan wahyu menjelaskan, orang yang bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakkal, niscaya dia akan diberi rizki. Betapa tidak demikian, karena dia telah bertawakkal kepada Dzat Yang Mahahidup, Yang tidak pernah mati. Karena itu, barangsiapa bertawakkal kepadaNya, niscaya Allah akan mencukupinya. Allah berfirman.

"Artinya : Dan barangsiapa bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki0Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu". [Ath-Thalaq : 3]

Menafsirkan ayat tersebut, Ar-Rabi' bin Khutsaim mengatakan : "(Mencukupkan) dari setiap yang membuat sempit manusia" [Syarhus Sunnah, 14/298]

Ketiga : Apakah Tawakkal Itu Berarti Meninggalkan Usaha? Sebagian orang mungkin ada yang berkata :"Jika orang yang bertawakkal kepada Allah itu akan diberi rizki, maka kenapa kita harus lelah, berusaha dan mencari penghidupan. Bukankah kita cukup duduk-duduk dan bermalas-malasan, lalu rizki kita datang dari langit ?"

Perkataan itu sungguh menunjukkan kebodohan orang yang mengucapkannya tentang hakikat tawakkal. Nabi kita yang mulia telah menyerupakan orang yang bertawakkal dan diberi rizki itu dengan burung yang pergi di pagi hari untuk mencari rizki dan pulang pada sore hari, padahal burung itu tidak memiliki sandaran apapun, baik perdagangan, pertanian, pabrik atau pekerjaan tertentu. Ia keluar berbekal tawakkal kepada Allah Yang Mahaesa dan Yang kepadanya tempat bergantung. Dan sungguh para ulama -semoga Allah membalas mereka dengan sebaik-baik kebaikan- telah memperingatkan masalah ini. Di antaranya adalah Imam Ahmad, beliau berkata : "Dalam hadits tersebut tidak ada isyarat yang membolehkan meninggalkan usaha, sebaliknya justru di dalamnya ada isyarat yang menunjukkan perlunya mencari rizki. Jadi maksud hadits tersebut, bahwa seandainya mereka bertawakkal kepada Allah dalam bepergian, kedatangan dan usaha mereka, dan mereka mengetahui bahwa kebaikan (rizki) itu di TanganNya, tentu mereka tidak akan pulang kecuali dalam keadaan mendapatkan harta dengan selamat, sebagaimana burung-burung tersebut". [Dinukil dari Tuhfatul Ahwadzi, 7/8]

Imam Ahmad pernah ditanya tentang seorang laki-laki yang hanya duduk di rumah atau di masjid seraya berkata, 'Aku tidak mau bekerja sedikitpun, sampai rizkiku datang sendiri'. Maka beliau berkata, 'Ia adalah laki-laki yang tidak mengenal ilmu. Sungguh Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda.

"Artinya : Sesungguhnya Allah telah menjadikan rizkiku melalui panahku"

Dan beliau bersabda. "Artinya : Sekiranya kalian bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakkal, niscaya Allah meberimu rizki sebagaimana yang diberikanNya kepada burung-burung, berangkat pagi-pagi dalam keadaan lapar dan pulang sore hari dalam keadaan kenyang".

Dalam hadits tersebut dikatakan, burung-burung itu berangkat pagi-pagi dan pulang sore hari dalam rangka mencari rizki. Selanjutnya Imam Ahmad berkata, 'Para sahabat juga berdagang dan bekerja dengan pohon kurmanya. Dan mereka itulah teladan kita. [Dinukil dari Fathul Bari, 11/305-306]

Syaikh Abu Hamid berkata :"Barangkali ada yang mengira bahwa makna tawakkal adalah meninggalkan pekerjaan secara fisik, meninggalkan perencanaan dengan akal serta menjatuhkaan diri di atas tanah seperti sobekan kain yang dilemparkan, atau seperti daging di atas landasan tempat memotong daging. Ini adalah sangkaan orang-orang bodoh. Semua itu adalah haram menurut hukum syari'at. Sedangkan sya'riat memuji orang yang bertawakkal. Lalu, bagaimana mungkin suatu derajat ketinggian dalam agama dapat diperoleh dengan hal-hal yang dilarang oleh agama pula.?

Hakikat yang sesungguhnya dalam hal ini dapat kita katakan, 'Sesungguhnya pengaruh bertawakkal itu tampak dalam gerak dan usaha hamba ketika bekerja untuk mencapai tujuan-tujuannya".

Imam Abul Qasim Al-Qusyairi :"Ketahuilah sesungguhnya tawakkal itu letaknya di dalam hati. Adapun gerak secara lahiriah maka hati itu tidak bertentangan dengan tawakkal yang ada di dalam hati setelah seorang hamba meyakini bahwa rizki itu datangnya dari Allah. Jika terdapat kesulitan, maka hal itu adalah karena takdirNya, dan terdapat kemudahan maka hal itu karena kemudahan dariNya" [Dinukil dari Murqatul Mafatih, 5/157]

Diantara yang menunjukkan bahwa tawakkal kepada Allah tidaklah berarti meninggalkan usaha adalah apa yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Hibban dan Imam Al-Hakim dari Ja'far bin Amr bin Umayah dari ayahnya Radhiyallahu 'anhu, ia berkata :

"Artinya : Seseorang berkata kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, 'Aku lepaskan untaku dan (lalu) aku bertawakkal ?' Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Ikatlah kemudian bertawakkallah" [2]

Dan dalam riwayat Imam Al-Qudha'i disebutkan.

"Artinya : Amr bin Umayah Radhiyallahu 'anhu berkata, 'Aku bertanya, 'Wahai Rasulullah !!, Apakah aku ikat dhulu unta (tunggangan)-ku lalu aku bertawakkal kepada Allah, atau aku lepaskan begitu saja lalu aku bertawakkal ? 'Beliau menjawab, 'Ikatlah kendaraan (unta)-mu lalu bertawakkallah". [Musnad Asy-Syihab, Qayyidha wa Tawakkal, no. 633, 1/368]

Kesimpulan dari pembahasan ini adalah bahwa tawakkal tidaklah berarti meninggalkan usaha. Dan sungguh setiap muslim wajib berpayah-payah, bersungguh-sungguh dan berusaha untuk mendapatkan penghidupan. Hanya saja ia tidak boleh menyandarkan diri pada kelelahan, kerja keras dan usahanya, tetapi ia harus meyakini bahwa segala urusan adalah milik Allah, dan bahwa rizki itu hanyalah dari Dia semata.

[Disalin dari buku Mafatihur Rizq fi Dhau'il Kitab was Sunnah oleh Syaikh Dr Fadhl Ilahi, dengan edisi Indonesia Kunci-kunci Rizki Menurut Al-Qur'an dan As-Sunah hal. 28 - 35 terbitan Darul haq, penerjemah Ainul Haris Arifin Lc]


_________Foote Note.[1] Al-Musnad, no. 205, 1/243 no. 370, 1/313 no. 373, 1/304; Jami'ut Tirmidzi, Kitabuz Zuhud, Bab Fit Tawakkal 'Alallah, no. 2344, no 2447, 7/7 dan lafazh ini adalah miliknya ; Sunan Ibni Majah, Abwabuz Zuhd, At-Tawakkul wal Yaqin, no 4216, 2/419; Kitabuz Zuhd oleh Ibnu Al-Mubarak, juz IV, Bab At-Tawakkul wat Tawaddhu' no. 559, hal 196-197 ; Al-Ihsan fi Taqribi Shahih Ibni Hibban, Kitabur Raqa'iq, Bab Al-Wara' wat Tawakkul, Dzikrul Akhbar 'amma Yajibu 'alal Mar'i min Qath'il

10 Mei 2009


SEDEKAH MENOLAK MUSIBAH YANG AKAN MENIMPA KITA


Dari Wonosobo menuju Jakarta bersama istrinya Mas Andre,teman saya itu, berangkat naik bus malam. Sore hari sekitar jam 05.00 WIB. Matahari mulai redup, mega merah menghias langit menyapu awan – awan , semburat dimana – mana membuat pemandangan sore itu semakin indah saja. Suasana terminal yang hiruk pikuk, riuh rendah oleh pedagang asongan serta kenek bus dan para calo penumpang yang berkeliaran mencari penumpang.

Mas Andre dan istrinya masuk kedalam bus yang dianggap cukup lumayan dijadikan pilihan untuk melakukan perjalanan jauh ini. Tempat duduk sudah hampir penuh, hanya ada beberapa kursi yang masih kosong, mas Andre dan istrinya memutuskan untuk duduk disitu. Sambil menunggu tambahan satu dua orang penumpang lagi, para pedagang asongan dan pengamen jalanan mengambil kesempatan untuk menjajakan dagangannya diatas bus tersebut atau menghibur penumpang dengan nyanyian dan alat musik yang ala kadarnya.

Ada anak kecil dengan pakaian yang lusuh, menenteng keranjang kecil berisi jeruk manis jualannya. Penampilannya yang kurang simpatik, bahasanya yang kurang persuasif untuk menarik minat pembeli, menjadikan jeruk jualannya tidak laku di bus itu, mungkin juga di bus –bus yang lain dihari itu, atau bahkan mungkin dihari – hari yang lain. Mas Andre merasa kasihan melihat anak itu. kasihan karena nampaknya ia anak yang kurang beruntung, dari tutur bahasanya menunjukkan anak yang kurang terlatih mengkomunikasikan dagangannya. Mungkin juga tidak ada sekolahnya, atau mungkin pernah sekolah kemudian putus sekolahnya.

Mas Andre membisikkan kalimat ketelinga istrinya yang ada di samping kanannya, :
“ Beli saja jeruk itu barang Rp. 10.000,- rupiah saja. “ katanya.
“ Jeruknya kelihatan kurang bagus, agak layu-layu gitu ?...........” sahut istrinya.
“ Ndak Apa –apa, untuk nolong saja anak itu, kasihan jualan jeruknya ndak ada yang mau beli. Kita harus bantu dia, biar gembira”, saran Mas Andre kepada istrinya.
Sang istri pun merogoh kantungnya, dipanggilnya si anak kecil penjual jeruk itu. dikeluarkan uang Rp.10.000,- dan dibayarkan untuk membeli jeruk itu.
“ Terimakasih...............plariiii.........sssss” anak itu gembira sekali.
“ Jeruk-jruuuuk.......... siapa lagi beli .....................” anak itu menawarkan.
Orang laki- laki yang duduk disebelah Mas Andri di kursi yang lain berkata :
“ Mas lha wong jeruk layu gitu kok dibeli..........mana enak rasanya?”.
“ Ndak apa – apa pak, untuk menghibur penjualnya saja kok”. Timpal Mas Andre.

Bus pun mulai merangkak berjalan, keluar terminal dan melaju kencang dijalan raya menuju Jakarta. Mas andre meletakkan tas Eigernya yang berisi Laptop, handuk , pakaian ganti di bagasi diatas tempat dudunya. Cuaca semakin gelap, shalat magrib terpakasa dilakukan sambil duduk diatas bus bersama lajunya perjalanan. Semakin lama semakin malam, rasa ngantukpun tak terhindarkan. Air Condtioner membuat badan semakin lama semakin menggigil. Sang istri pun menggoyang pundak Mas Andri yang sedang puncak – puncaknya ngantuk.
“ Ambil sarung..........di tas itu, saya kedingingan, untuk selimut”. Kata istrinya. Dengan sangat berat perasaan, mata sudah lelah sekali, Mas andre bangkit dari tempat duduknya mengambil tasnya yang ada di atas bagasi. terkejut luarbiasa, karena ternyata tas Eiger miliknya terbuka.
Seolah tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, dia terus membolak –balik tasnya dan merogohnya berulang ulang. Dengan degup jantung yang kencang , suara lirih bergetar, ia berkata setengah berbisik kepada istrinya :
“ Astaghfirullah.....Laptop kita hilang ........”.
“ ......Astaghfirullah....???........Laptop kita Hilang??? ...” tanya istrinya penuh keterkejutan.
“ ........Tas kita dibongkar orang...........” .......Waduh........gimana?...........”
“ Lapor saja sama pak sopir........” kata istrinya.

Mas Andri pun setuju dengan saran istrinya tersebut. Mas Andre pun bangkit dari kursinya menuju kedepan mendekati sang sopir.
“ Maaf Pak sopir...........saya mau minta tolong pak..........” .
“ Ya .....ada apa ? “ sang sopir menimpali.
“ Maf pak .......saya kehilangan barang di dalam tas saya.....saya minta bantuan bapak untuk berhenti di pos polisi pak..............” jelas mas Andre.
“Bisa mas.......tapi ini masih jauh kantor polisinya. Kurang lebih setengah jam lagi...” kata pak sopir.
“Ya...kalau begitu.....saya minta izin mau melakukan penggeledahan pak.???” Pinta mas Andre.
“ hmm........oh.....Silahkan mas....” kata pak sopir agak ragu

Mas Andre berdiri mengambil posisi di samping pak sopir menghadap kearah semua penumpang.
” Assalamu Alikum warahmatullah wabarakatuh...maaf , bapak – bapak serta ibu-ibu seluruh penumpang di bus ini. Saya harus berdiri didepan bapak-bapak dan ibu-ibu berhubung ada masalah yang perlu saya sampaikan. Semoga tidak menjadi gangguan bagi kita semua. Maaf .....kepada semuanya tidak bermaksud menuduh ataupun berprasangka negatif kepada semuanya. Saya kehilangan barang, yaitu laptop di tas saya ( sambil menunjukkan tasnya yang robek di bongkar orang yang mencurinya ) ini, oleh karenanya saya mohon izin kepada semuanya untuk melacak dimana laptop saya berada.” Demikian mas Andre menyapaikan permohonan izin melakukan penggeledahan.

Setelah semua menyetujuinya, mas Andrepun bekerja menggeledah satu persatu barang - barang milik penumpang. Ternyata tidak ditemukan sama sekali laptop yang dimaksud, tetapi setelah terus dilakukan pencarian ternyata laptop itu kemudian ditemukan di tumpukan barang paling belakang. Nampaknya ada yang sengaja menyembunyikannya disitu. Tetapi siapa orangnya?? Mas Andre yakin pelakunya masih ada di dalam bus, karena bus ini belum pernah berhenti ataupun menurunkan penumpang sepanjang jalan sebelumnya.
Alhamdulillah..........akhirnya laptopnya ketemu juga, Walaupun cargernya tidak ditemukan. Mas Andre mengatakan kepada pak sopir agar tetap diusahakan berhenti di kantor polisi di depan, karena masih ada yang belum ketemu, yaitu carger. Pak sopir pun menyetujuinya. Bus melaju kencang seolah tidak mau tahu apa yang sedang terjadi di dalamnya. Tetapi kemudian bus berhenti.....menurunkan tiga orang penumpang ditengah jalan yang sebenarnya masih jauh dari perkampungan atau permukiman penduduk ataupun kota.

Melihat tiga orang turun dari bus dengan tampang mencurigakan , mas Andre pun penasaran , siapa sebenarnya mereka ??? mas Andre pun bertanya kepada sopir :
“ Maaf pak sopir, kok ada penumpang turun ditengah sawah ??? “ tanya mas andre serius
“ Biasa mas , penjual kain mereka itu.........sudah langganan turun disini.....” kilah pak sopir
Ndak lama kemudia kelihatan dari jauh papan nama kantor polisi. Mas Andre pun bersuara keras :
“ Pak ,pak ..pak berhenti depan kantor polisi pak....!!!”
Sang sopirpun menurut, bus diberhentikan di depan kantor polisi. Mas Andre turun dari bus, menemui beberapa personil polisi yang sedang duduk – duduk sambil nonton TV, kemudian bicara dengan mereka, mengemukakan masalahnya dan meminta bantuannya. Polisi naik keatas bus, setelah permisi kepada seluruh penumpang sejurus kemudian menggeledah seluruh barang – barang bawaan para penunpang, membuka tas mereka. Tidak ada yang ditemukan. Terus membongkar tumpukan tas di bagian belakang... disudut belakang bis itulah ditemukan carger laptop itu.
Lega rasanya.......mas Andre mengucapkan terimakasih kepada pak polisi.
Ada yang terlintas di pikiran mas Andre. Tentang tiga buah gelas Aqua yang ada di dalam tas laptop miliknya. Dia tidak merasa memasukkannya, tidak sengaja membawanya ??? tapi kok ada ....??? jumlahnya pas betul dengan tiga orang penumpang yang turun di tengah jalan sebelum sampai perkampungan ataupun kota.....???
Istrinya berkata kepadanya : “ Wah......jadinya tas kita rusak....jebol semua gini....” keluh istrinya.
“ Tidak apa – apa....yang penting laptopnya ketemu....” sergah mas Andre

Tidak lama kemudian, orang yang duduk disamping Mas Andre , (yang mengatakan bahwa, mengapa mas Andre membeli jeruk yang layu kepada anak kecil itu ? )karena sejak tadi, merasa gelisah setelah melihat kejadian hilangnya laptop mas Andre , karena sebenarnya dia meletakkan tasnya di dekat tas Eiger mas Andre juga. Isinya adalah uang sebesar Rp. 6000.0000,- untuk calon pengantin, anaknya. Jangan – jangan hilang juga........
Terdorong rasa penasaran , diapun bangkit darikursinya , mengambil tas miliknya, dan....................kaget luar biasa..............tas terbongkar juga ..........dan hilang uangnya Rp. 6000.0000,- itu........

Sungguh paniklah ia dan seluruh penumpang bus .......heboh di dalam bus. Tetapi uang itu tetap tidak ketemu.............

“ Luar biasa.......luar biasa....... Allah menolong kita karena kita menolong hambanya” kata mas Andre kepada istrinya .
“ Kita beli jeruk 10.000,- dari anak tadi dengan niat menolong supaya dagangannya laku, Allahpun menolong kita..... seandainya kita tidak menolongnya .......saya yakin laptop kita sudah dibawa lari.......alhamdulillah Allah menahannya tetap didalam Bus itu”

Pembaca sekalian, ada pelajaran yang kita dapat dari kisah nyata diatas. Sedekah itu menolak balak.......mari kita rajin – rajin bersedekah, berinfak di jalan Allah. ada fenomena menarik didalam kisah nyata tersebut : 1. mas Andre yang mau menolong penjual jeruk dengan cara membeli jeruknya yang tidak laku, 2. orang yang duduk disamping mas andri dan mempertanyakan mengapa mas Andre membeli jeruk layu itu. yang satu laptopnya ketemu dan yang lain hilang uangnya. Tentu anda bisa merasakannya bukan.....??? Anda yakin atau tidak adalah hak anda.
Selanjutnya tanpa bermaksud memprovokasi anda, semata – mata ingin menyampaikan dakwah, dan insya Allah manfaatnya akan kembali kepada kita semua, Kami mengajak anda untuk berpartisipasi membangun lembaga pendidikan bagi dhu’afa’ di Medan Sumatera utara , diatas lahan dua hektar di kelurahan Sari Rejo Polonia. Insya Allah bantuan kita untuk Allah , menjadi asbab terhalangnya kita dari sentuhan api neraka. Kami membuka peluang partisipasi anda untuk investasi akherat dengan bantuan Semen, pasir, batu bata, kayu , atap seng ataupun keramik, tidak harus berbentuk uang, seberapapun jumlahnya, yang penting ikhlas.

Silahkan datang ketempat kami.....mungkin ada ide ataupun masukan untuk kami, para pengelola amanah ummat ini.....atau silahkan hubungi kami di :
981346320765

08 Mei 2009




DI SUATU LEBARAN

Hari raya idul fitri telah tiba. Sejak pagi-pagi sekali, semua orang sibuk mempersiapkan pesta menyambut lebaran. Kota Madinah dipenuhi dengan suasana gembira. Waktu pelaksanaan sholat Id semakin dekat saja. Tua muda dengan pakaian terbaru mereka pergi menuju lapangan. Anak-anak turut beserta orang tua mereka, bermain dan bercanda ditempat agak jauh dari orang dewasa. Suasana disekitar lapangansemakin semarak dengan aroma wewangian yang melenakan dari pakaian yang melambai-lambai serta sapu tangan yang berkibar-kibarditimpa riuh-rendah suara anak-anak yang tiada henti.
Usai sholat Id anak-anak tampak sibuk mengucapkan selamat lebaran. Ketika Rasulullah hendak pulang, beliau melihat seorang bocah bertubuh kurus memekai baju compang-camping, duduk sendirian di salah satu sudutlapangan sembari melelehkan air mata.
Hati nurani beliau tersentuh. Dan beliau pun berjalan menghampiri anak tersebut, dengan penuh kasih sayang mengusap pundaknya dan bertanya, “mangapa menangis, nak?”
Si anak dengan marah menyingkirkan tangan Rasulullah dan berkata, “ Tinggalkan aku sendiri! Aku sedang berdo’a.”
Rasulullah membelai rambut bocah itu dan dengan suara yang penuh dengan kelembutan, beliau bertanya kembali , “ Katakan padaku,nak! Apa yang terjadi padamu ?”
Bocah itu menyembunyikan wajah diantara kedua lututnya, lalu berkata, “ Ayahku terbunuh dalam peperangan melawan Muhammad. Ibuku sudah menikah lagi dengan orang lain. Harta benda milikku dijarah orang. Aku hidup bersama ibuku, tetapi suaminya yang baru telah mengusirku pergi. Hari ini semua anak-anak sebayaku bercanda dan menari-nari dengan mengenakan pakaian barunya, tetapi diriku ? aku tidak punya makanan yang aku makan dan tidak ada atap yang bisa melindungiku”.
Air mata mulai meleleh dari pelupuk mata Rasulullah saw. Tetapi beliau tetap mencoba untuk tetap tersenyum sembari bertanya, “ jangan bersedih anakku ! Aku juga kehilangan ayah dan ibuku saat aku masih kecil”.
Si Anak menengadahkan kepalanya dan menatap Rasulullah saw. Ia segera mengenali wajah itu dan iapun merasa sangat malu. Dengan nada penuh kasih sayang Rasulullah berkata , “ Jika aku menjadi ayahmu dan ‘Aisyah menjadi ibumu dan Fatimah menjadi saudaramu, apakah kamu akan merasa bahagia, anakku?”
Sianak mengangguk pertanda setuju. Rasulullah segera menggandeng tangan anak itu dan membawanya kerumah beliau. Sampai dirumah beliau memanggil ‘Aisyah , “ Terimalah anak ini sebagai anakmu”.
Aisyah memandikan anak itu dengan tangannya sendiri dan memperlakukannya dengan penuh kasih sayang,dan memakaikannya pakaian. Seteh itu Aisyah berkata, “Sekarang pergilah nak. Kamu bisa bermain-main dengan temanmu, dan bila sudah kau rasa cukup,pulanglah.”
Si anak kembali ke lapangan seraya melompat-lompat kegirangan. Teman-teman sebayanya keheranan melihat perubahan secara tiba-tiba pada diri anak itu. Mereka menghampirinya dan menanyakan apa yang dia alami. Si anak malang itu menceriterakan semua peristiwa yang barusan dialaminya bersama Nabi.
Mendengar ceritanya,salahseorang temannya berkata dengan wajah cemberut, “Alangkah bahagianya bila hari ini ayah-ayah kita telah meninggal seperti ayahnya.”



Dalam kehidupan sehari-hari sering kita saksikan pemandangan yang serupa itu. Biasanya yang muncul di hati ini adalah perasaan kasihan. Namun sudahkah kita mencoba mengenali bisikan nurani kita dibalik perasaan kasihan itu? Tidakkah kita mau mendengar hati nurani kita dengan lebih sunguh-sungguh. Apa yang sedang dibisikkannya? Hati nurani ini mendorong kita melakukan apa?”Berbelas kasihlah ...” Dan pada saat hati nurani tak didengarkan, maka lepaslah momentum beramal utama.
Rasul tidak hanya merasakan kasihan. Tapi juga mendengarkan bisikan nuraninya dengan melakukan suatu amal nyata. Sikap beliau yang penuh dengan kelembutan dan kasih sayang kepada sang anak adalah sikap yang terpancar dari berfungsinya hati nurani. Sang anakpun terobati kesedihan hatinya. Apa yang datang dari hati juga akan menyentuh hati.


Kami, para pengelola Dakwah Centre Hidayatullah Polonia mencoba menghidupkan dal melatih kepekaan ruhani itu dengan menampung anak - anak yang kurang mampu untuk di didik di sebuah kampus islami seluas 2 ha di Polonia Medan. Kami tentunya mengajak semua pembaca situs blog ini untuk turut ambil bagian mengentaskan kemiskinan, miskin ilmu , miskin wawasan, miskin ruhani, dan miskin materi. Ingin bergabung ? hubungi : 081346320765 atau anda bisaberkunjung langsung ketempat kami ( alamat ada pada dasbord situs blog ini )

17 April 2009


BERSERAH DIRI KEPADA ALLAH, HINDARI STRES


وَمَن يُسْلِمْ وَجْهَهُ إِلَى اللَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَى وَإِلَى اللَّهِ عَاقِبَةُ الْأُمُورِ – لقمان :﴿٢٢﴾

Dan barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia orang yang berbuat kebaikan, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang kokoh. Dan hanya kepada Allah-lah kesudahan segala urusan”. (QS.31:32)

Serahkan jiwa seutuhnya kepada Allah SWT. Yakinlah, bahwa Allah SWT Yang Maha Mengatur pasti memilihkan yang terbaik untuk hambanya. Mari Kita berusaha sekuat tenaga dengan mengerahkan kemampuan yang ada pada diri kita. Gantungkan jiwa kita pada Arasy Tuhan , akan tetapi jangan lupa, bahwa kaki kita tetaplah di bumi. Kita ikhlas menerima segala ketentuan – musibah ataupun nikmat – yang dipilihkan oleh Allah untuk kita. Yakinlah bahwa Allah Yang Maha pengasih dan Penyayang tidak mungkin bertindak sewenang – wenang , Allah tidak pernah menzalimi hambanya, tetapi hamba inilah yang senantiasa menzalimi diri sendiri.

Kita harus memiliki sikap mental yang positif, selalu berprasangka baik kepada Allah. Kita yakin, apapun yang menjadi ketentuanNYA untuk kita, itu adalah merupakan pilihan yang terbaik buat kita.

Coba kita renungkan sejenak : Seorang pemilik kebun yang ahli dalam bidang pertanian, akan memotong – motong cabang atau ranting dan dahan pohon, agar pohon itu kelak menghasilkan buah yang banyak. Sekiranya pohon itu dapat merasa , tentunya perbuatan yang baik ini akan dirasakan sebagai tindakan yang sangat kejam. Begitu pula seorang ibu , yang begitu cintanya kepada anaknya, akan memerintahkan kepada seorang dokter untuk menyuntik anaknya yang sedang sakit, atau bahkan mengamputasi bagian tubuhnya yang mengidap penyakit berbahaya yang akan merenggut nyawanya jika tidak di amputasi. Tetapi sang anak yang tidak mengerti akan alasan mengapa itu di lakukan sang ibu, tentu akan memandang sang ibu sebagai orang yang sangat kejam, karena telah tega menyuruh sang dokter menusukkan jarum suntik kedalam tubuhnya bahkan memotong bagian tertentu dari tubuhnya. Demi kasih sayang seorang ibu melarang perawat memberi makanan yang dapat membahayakn kesehatan tubuhnya, padahal makanan itu amat sangat disukainya.

Demikian pula sebenarnya Allah SWT, Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang, terkadang Dia memberi bencana kepada hambaNya, karena jika bencana itu tidak diturunkan kepada segolongan hambaNya, besar kemungkinan manusia tidak tahu, bahwa seandainya mereka tidak diberi bencana, mereka akan tetap tidak bisa mengambil pelajaran. Allah melarang hambaNya mengikuti selera nafsu, semata – mata karena Dia sayang kepada hambaNya. Tentu saja sebagian, bahkan sebagian besar hambaNya tidak mengetahui sifatNya yang Mulia itu, mereka tidak akan pernah mengerti akan hal itu, bahkan mereka akan menuduh bahwa Allah berlaku sewenang – wenang. Tetapi bagi orang – orang yang mengerti akan hal itu, mereka akan rela dan pasrah, tunduk dan patuh , apapun ketentuan yang dipilihkan oleh Allah untuknya, merupakan kebaikan baginya.

Rasulullah bersbada : ” Sungguh menakjubkan urusan orang – orang beriman itu, karena sesungguhnya segala urusannya dirasakan baik baginya, dan hal itu tidak akan terjadi kecuali hanya pada diri orang – orang yang beriman saja. Jikalau mendapatkan kebaikan, ia bersyukur kepadaNya, dan itu menjadi baik baginya, dan jikalau ditimpa keburukan, maka iapun sabar, dan hal itu baik baginya”.

مَّا يَفْعَلُ اللّهُ بِعَذَابِكُمْ إِن شَكَرْتُمْ وَآمَنتُمْ وَكَانَ اللّهُ شَاكِراً عَلِيماً – النساء : ﴿١٤٧﴾

“Allah tidak akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman, Dan Allah adalahMaha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui” ( QS. 4 : 148 )

Tidak ada pilihan lain bagi kita, selain harus yakin bahwa segala kejadian yang menurut pandangan manusia itu indah, belum tentu indah dalam pandangan Allah SWT. Sebaliknya apa yang menurut pandangan manusia itu adalah jelek, belum tentu jelek dalam pandangan Allah SWT.

َعَسَى أَن تَكْرَهُواْ شَيْئاً وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ وَعَسَى أَن تُحِبُّواْ شَيْئاً وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ وَاللّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لاَ تَعْلَمُونَ – البقرة : ﴿٢١٦﴾

“ Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”. ( QS. 2: 216 )

Pengalaman membuktikan, bahwa apa yang dianggap sebagai keburukan , ternyata terkandung hikmah yang luar biasa berharganya bagi manusia. Coba kita rasakan, ketika kita memusatkan pandangan mata kita hanya tertuju kepada tahi lalat yang ada di wajah seseorang, maka kita akan menampak keburukan tahi lalat itu semata ? Tetapi cobalah kita rubah cara pandang kita, kita pandang keseluruhan wajah seseorang yang punya tahi lalat itu, kita akan bisa mengambil kesimpulan , bahwa justru dengan hadirnya tahi lalat diwajah itulah yang menjadi assesoris wajah itu, sehingga wajah si anu menjadi semakin tampan atau wajah si ani menjadi semakin cantik. Rupanya tahi lalat itu menjadi unsur penting dalam meningkatkan kecantikan dan kegantengan seseorang. Belajar dari hal tersebut kita harus senantiasa mensyukuri segala keadaan yang ditaqdirkan oleh Allah untuk kita.

مَن كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجاً ﴿٢﴾ وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْراً- الطلق : ﴿2- ٣﴾

“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu”.
Jika kalian berserah diri kepada Allah dengan sebenar – benar taqwa, niscaya Dia menjamin rezekimu, sebagaimana Dia menjamin kebutuhan burung yang terbang diwaktu pagi dengan perut kosong, dan pulang diwaktu sore dengan perut kenyang.

بَلَى مَنْ أَسْلَمَ وَجْهَهُ لِلّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ فَلَهُ أَجْرُهُ عِندَ رَبِّهِ وَلاَ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلاَ هُمْ يَحْزَنُونَ- البقرة : ﴿١١٢﴾

“ (Tidak demikian) bahkan barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan, maka baginya pahala pada sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati”. ( QS. 2: 112 )

Ketika kita sudah bias berserah diri kepada Allah SWT, maka kita tidak akan mengeluh atau protes kepada Allah atas ketentuan yang ditetapkanNya kepada kita. Tindakan yang kita lakukan semata – mata karena taat kepadaNya, patuh pada perintahNya. Kita berbuat baik bukan karena orang lain berbuat baik kepada kita, akan tetapi itu kita lakukan semata – mata karena Allah SWT memerintahkan kepada kita untuk berbuat baik. Pandangan batin kita telanjang 9 tidak ada buruk sangka. Lirikan mata kita tidak dengan nada curiga, sorot mata kita tidak dengan emosi dan rasa benci, kita tidak mudah di stimulasi oleh bisikan permusuhan dari syetan yang menyelinap dihati orang – orang yang ada di lingkungan kita. Sehingga kita menjadi kaya tanpa harta , sakti tanpa ilmu, kita hanya menjadikan keta’atan kepada Allah SWT sebagai senjata melawan nafsu keburukan dan bisikan syetan. ( Choirul Anam )

DAKWAH CENTRE HIDAYATULLAH MEDAN SUMATERA UTARA, MEMILIKI LAHAN SELUAS DUA HEKTAR, DI SARI REJO – POLONIA MEDAN, MEMBUKA PELUANG INVESTASI AKHERAT UNTUK MEMBANGUN GEDUNG PESANTREN DAN PENDIDIKAN FORMAL. ANDA BERMINAT HUBUNGI :
081346320765.

JANGAN TUNDA SAMPAI BESOK, UNTUK AMAL KEBAJIKAN.

02 April 2009

RENUNGAN HARI INI
Saya teringat pada seseorang yang kami kenal sebagai orang yang dotokohkan di kalangan alumni ESQ-nya Ary Ginanjar Agustian, trainer yang terkenal itu, Namanya Bapak H. Arifin Kamdi. Beliau adalah ketua Forum Komunikasi Alumni ESQ Wilayah Sumatera Utara. Saya pernah mengikuti acara pelantikannya, sungguh luar biasa banyak pesertanya. Artinya , hal itu menujukkan bahwa anggota Forum Komunikasi Alumni ESQ ( FKA-ESQ ) itu sangat besar jumlahnya, ini menarik sekali sebenarnya untuk dijadikan obyek dakwah . Beliau adalah seorang pengusaha sukses , kaya raya, tetapi sayang , beliau tidak dikaruniai anak. Mungkin karena mandul atau karena yang lain ,kami tidak tahu. Tetapi Allah mengkaruniai teman yang banyak di organisasi yang dipimpinyna itu. Ada pengalaman menarik , setidaknya menurut saya, yang mau saya bagi dan ceritakan ceritakan kepada anda karena ada hikmah yang menarik dari beliau kepada anda semua para pembaca. Semoga hal yang saya anggap penting ini bisa kita ambil pelajaran untuk membangun kesadaran Ilahiah kita semua.
Pada waktu lebaran Idul Fitri yang lalu kami, rombongan dari Dakwah Centre Hidayatullah Medan berkunjung kerumah beliau dalam rangka silaturrahmi. Ternyata beliau sakit. Beliau mengalami pembengkakan di bagian lututnya sehingga susah berjalan. Kakinya setengah tertekuk sehingga kalau berjalan menjadi pincang dan kelihatan berat sekali , seperti orang setengah lumpuh. Akibatnya beliaupun tidak bisa beraktifitas seperti biasanya, lebih banyak tidur dan duduk – dudku dirumah saja. Tentu tidak bisa lagi menjalankan usahanya seperti ketika sehat.
Menurut penuturan beliau bahwa tempurung lutut beliau itu mengalami kekeringan pelumas. Saya lupa istilah medisnya. Yang jelas seharusnya seperti biasa lutut kita yang masih normal adalah licin , mudah digerak-gerakkan. Tetapi karena kering, maka susah digerakkan, dan katanya Tulang tempurung lututnya itu bergesekan dengan tulang yang lain dibagian lutut, sehingga terasa sangat nyeri, dan nyeri itu tak terkira dan luar biasa sakitnya serta sangat menyiksa. Bayangkan kalau anda hoby main bola, atau berenang, memancal mesin jahit, atau biasa kesana kemari menjadi pebisnis yang mempunyai usaha yang harus banyak berjalan, sementara lutut anda ndak bisa diajak kompromi?
Dengan sakitnya itu , Pak Arifin Kamdi menceritakan kepada kami bahwa beliau memutuskan untuk operasi ke Penang Kuala Lumpur. Karena konon katanya Rumah Sakit di Penang itu bagus pelayanannya dan menjadi rujukan orang-orang kaya di Medan. Tempurung lutut beliau mau diganti dengan tempurung buatan medis yang terbuat dari bahan alumunium atau sejenisnya. Harganya tentu sangat mahal, sampai ratusan juta konon. Karena mahal, dengan pertimbangan usia yang sudah cukup tua, beliau Pak Arifin Kamdi tidak mau beli yang baru, karena konon katanya ada yang dijual bekas dan bisa dipakai , dan tentu lebih murah harganya.( ada juga ya, tempurung lutut bekas? )
Bukan karena faktor harganya yang mahal, karena sebenarnya beliau sangat mampu membelinya, seperti saya katakan dimuka, bahwa beliau adalah orang kaya. Hanya saja pertimbangannya adalah beliau sudah usia tua, “ .......ya kalau diberi umur panjang oleh Allah swt, alat ini bisa dipakai dalam waktu yang lama , tidak mengapa beli yang baru dan mahal, karena seimbang saja penggunaannya. Tetapi ..........kalau ternyata Allah memberi umur yang segera habis, untuk apa harus mahal......?” , kata beliau, ” lebih baik untuk yang lain yang lebih bermanfaat”. Untuk tabungan amal sholeh yang lain saja. Benar juga........
Ternyata betul , sebelum beliau sempat operasi lutut, beliau sudah dipanggil oleh Allah SWT untuk kembali menghadap kepadaNya. Pulang ke negeri asalnya , negeri abadi, ke kampung halaman yang sesungguhnya. Innalillahi wa Inna ilaihi Raji’un. Beliau meninggalkan seorang istri tanpa seorangpun anak. Semoga keterlibatan beliau dalam ambil bagian dan peranan di dunia dakwah dinilai oleh Allah SWT. Dan semoga harta yang diwariskan oleh beliau bisa menjadi media mendekatkan diri kepadaNya oleh keluarganya.
Apa gerangan pelajaran yang bisa kita petik darinya ...? Mari kita renungkan, jika Alah mentakdirkan anda menjadi orang kaya , serba ada, tidak kurang suatu apa, untuk apa kira-kira anda yang banyak itu ...?? jika uang, harta dan materi yang anda miliki dihamburkan untuk sesuatu yang tidak jelas, dengan alasan kesehatan sekalipun kalau sudah jelas akan sia - sia. Kita habiskan dana untuk perawatan rambut, perawatan kuku,wajah, pakaian mewah, rumah, kendaraan yang terlalu mahal. Sementara kita lupa menyiapkan diri, merawat tempat tinggal kita di surga, bahwa kita segera kembali kepada Ilahi Rabbi, dan semuanya kita tinggalkan. Ada rumah yang harus kita bangun di surga.
Lalu , ternyata apa yang kita miliki tidak semaksimal mungkin untuk membantu diri kita sendiri agar kita dimudahkan hisabnya oleh Allah? . Terlalu yakin saya,Kita akan menyesal, mengapa harta dan kemampuan yang ada tidak digunakan saja membantu kegiatan dakwah, untuk mendukung penyebaran Islam saja? Kita toh pada akhirnya meninggalkannya tanpa membawanya ke kubur kita atau kita yang ditinggalkannya karena harta kita yang terkubur bersama lumpur seperti kejadian tragis di Situ Gintung Tangerang Jawa Barat yang lalu ? Semua akan terasa begitu cepatnya dan begitu tidak berharganya kalau hanya untuk hura – hura saja. Kita akan berkata : "seandai ya.........seandainya ya..............dan andai......andai.........." Tetapi tidak ada gunanya berandai andai........karena pengandaian itu tak akan pernah terjadi dan tak ada gunanya. Waktu yang telah berlalu tidak mungkin bisa kembali. Makanya Nabi mengatakan :
بَادِرُوْا باِْلأَعْمَالِ الصَالحِاَتِ

“ Bersegeralah beramal sholeh"

اِتًَقُوْااللهَ رَبًَكُمْ وَصَلًُوْا خمَْسَكُمْ وَصُوْمُوْا شَهْرَكُمْ وَأدًُوْا زَكَاةَ أمْوَالِكُمْ وَأطِيْعُوْا ذَا أمْرِكُمْ تَدْخُلُوْا جَنَُةَ رَبًِكُمْ

“ Bertakwalah kepada Tuhanmu, tegakkan shalat lima waktumu, puasalah di bulan Ramadhanmu, bayarlah zakat hartamu, ta’atilah pemimpinmu, niscaya kamu akan masuk surga Tuhanmu ”

Saatnya kita menyadari tidak perlu kita kikir dengan harta yang kita miliki kalau untuk kebaikan, membantu dakwah , membantu pembangunan pesantren atau kegiatan Islam lainnya. Kami ajak anda untuk bergabung dengan kami, mengembangkan dakwah dengan menyisihkan sebagian harta untuk membangun Gedung Pendidikan di Dakwah Centre Hidayatullah Medan. Hubungi no. Telephon yang ada di Dasbor situs ini. Atau berkunjunglah ketempat kami, tengoklah apa yang bisa kita kempangkan di tempat kami untuk investasi akherat anda. Alamat ada di dasbor situs ini. Kami tidak bermaksud membebani anda, tetapi justru mengajak meringankan beban hisab anda di akherat. ( Choirul Anam )

21 Maret 2009


ROKOK DITINJAU DARI SUDUT PANDANG ISLAM

Pendahuluan


Kebiasan merokok di masyarakat kita sudah menjadi kebiasaan yang dianggap biasa, mungkin karena begitu banyaknya para perokok atau juga karena begitu banyaknya aktivitas merokok yang biasa kita jumpai disekitar kita sehingga merokok menjadi hal yang lumrah dan biasa saja. Dari kalangan pengusaha sampai karyawan dan buruhnya, dari mulai pejabat sampai rakyat jelatanya, dari kalangan intelektual sampai kalangan orang awamnya, dan dari kalangan tokoh agama sampai umatnya, mereka tidak lepas dari kebiasaan merokok. Lihat lah orang-orang yang ada disekitar kita, keluarga dan teman-teman kita, tetangga dan relasi kita, banyak diantara mereka adalah perokok maka begitu akrabnya kita dengan dunia rokok.
Di tengah masyarakat kita telah tersebar dan terbentuk opini bahwa hukum rokok adalah makruh. Keyakinan ini membuat para perokok seakan mendapat jastifikasi dari agama bahwa merokok diperbolehkan oleh islam, bukan haram. Kita telah mengetahui bahwa mayoritas penduduk kita adalah muslim tentunya kaum muslimin lah yang paling banyak mengkonsumsi rokok. Kemudian ketika dikatakan kepada para perokok bahwa hukum rokok dalam agama islam adalah haram dengan mengacu kepada dalil-dalil yang ada, banyak diantara mereka yang kaget dan heran. Mereka merasa aneh dan ganjil dengan orang yang mengatakan bahwa rokok adalah haram. Islam apakah ini, yang berani mengharamkan rokok.
Walhasil, kondisi masyarakat di negara kita lebih parah dalam maslah rokok dibanding kondisi masyarakat di sebagian negara yang para ulamanya telah memberi fatwa dengan terang-terangan bahwa rokok adalah haram, seperti Malaysia, Brunei, dan kebanyakan negara Timur Tengah. Meskipun di negara-negara tersebut juga masih banyak dijumpai para perokok.

Dalil-dalil Tentang Haramnya Rokok.
Begitu banyak dalam yang menunjukkan keharaman rokok, tetapi pada kesempatan ini akan kita bawakan sebagiannya saja:
Rokok adalah sesuatu yang buruk dan sama sekali bukanlah sesuatu yang baik. Dan agama islam mengharamkan segala yang buruk. Alloh subhanahu wa ta’ala berfirman :
“…Dan (Rosul) itu menghalalkan yang baik-baik dan mengharamkan segala yang buruk …”. (QS. Al-A’rof : 157).
Siapa pun yang berakal dan mau jujur, kalau ditanya apakah rokok termasuk sesuatu yang baik atau tidak, pasti mereka menjawab: “Tidak, bahkan rokok adalah sesuatu yang buruk.”
Buruknya rokok juga bisa dilihat dari adanya larangan merokok di sana-sini, seperti di tempat umum, gedung-gedung pertemuan, masjid-masjid, sekolahan apalagi di tempat-tempat yang harus terbebas dari sesuatu yang mengganggu seperti rumah sakit.
Buruknya rokok juga diketahui dari para perokok yang melarang anaknya untuk merokok. Tidak satu pun dari perokok yang mengajari anak-anaknya agar pandai merokok seperti dirinya.
Bahkan keburukan rokok terbukti dengan pernyataan pabrik rokok sendiri yang menyatatakan dalam iklan maupun bungkus rokoknya dengan tulisan “Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan dan janin”. Lalu apakah para perokok menutup mata atau pura-pura buta dengan membeli sesuatu yang jelas-jelas disepakati tentang bahayanya?!.
Rokok adalah sesuatu yang membinasakan. Buktinya, salah satu penyebab kematian terbesar di dunia adalah rokok, maka orang yang mengkonsumsi rokok sama dengan orang yang meminum racun. Sedangkan Alloh subhanahu wa ta’ala melarang manusia membunuh dirinya sendiri:
“…Janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan…” (QS. Al-Baqoroh: 195).
Rokok sangat membahyakan kesehatan badan, merusak pernafasan, jantung, impoten, kanker dan penyakit lainnya, sebagaimana tertulis di bungkus rokok dan papan reklame. Ayat di atas menjelaskan keharaman rokok dan membantah orang yang memakruhkannya, karena sesuatu yang dihukumi makruh tidaklah akan merusak badan, sedangkan rokok jelas merusak, sekalipun mulut bisa berbohong dengan mengingkari kenyataan ini.
Bahkan para dokter dan ahli medis telah sepakat akan bahayanya rokok bagi kesehatan manusia. Telah digelar berbagai seminar kedokteran yang berskala internasional, para dokter mengambil kesimpulan bahwa rokok telah menyebabkan berbagai macam kpenyakit yang berbahaya.
Alloh mengharamkan segala sesuatu yang mudhorot (bahaya) nya lebih besar dari manfaatnya seperti arak dan judi, sebagaimana firman-Nya:
”… Dan dosa keduanya (arak dan judi) lebih besar ketimbang manfaatnya… ” (QS. Al-Baqoroh: 219).
Rokok jelas bahaya dan dosanya lebih besar dari manfaatnya yang belum jelas sehingga termasuk hal yang diharamkan Alloh. Sesungguhnya manfaat rokok hanyalah klaim dan pembelaan dari dari perokok belaka tanpa ditunjang dalil dan bukti.
Dalam kaidah fiqih disebutkan ”Mencegah kerusakan/bahaya lebih didahulukan daripada mengambil manfaat”. Maka seharusnya kita mendahulukan mecegah diri kita dari bahaya rokok dengan tidak merokok dari pada mengambil manfaat menkonsumsi rokok yang hanya isapan jempol belaka.
Dalam agama islam dilarang melakukan perbuatan yang membahayakan diri dan orang lain, sebagaimana sabda Rosululloh shollollohu ’alaihi wa sallam:
”Tidak boleh membahayakan diri sendiri dan orang lain.” (HR. Baihaqi dan al-Hakim dishohihkan oleh Syaikh Al-Albani).
Rokok tidak diragukan membahayakan diri dan orang lain sehingga termasuk hal yang dilarang.
Bahkan asap rokok juga membahayakan para perokok pasif (orang yang tidak merokok tetapi menghirup asap rokok orang lain).
Agama islam melarang kita mengganggu sesama muslim, sebagaimana fiman-Nya :
“Dan sesungguhnya orang-orang yang mengganggu/menyakiti orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan dengan tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.” (QS. Al-Ahzab: 58
Rokok sungguh membahyakan kesehatan orang lain yang menjadi perokok pasif. Bau rokok juga mengganggu orang yang ada di sekitarnya, dan apabila kita menghadiri sholat jum’at atau jama’ah hendaknya kita memakai wewangian bukan malah mengganggu jama’ah lain dengan bau rokok.
Alloh melarang pemborosan dan menyia-nyiakan harta, sebagaimana firman-Nya:
”… Dan janganlah kalian menghamburkan hartumu dengan boros, karena pemboros itu adalah saudaranya setan…” (AS. Al-Isro’: 26-27).
Orang yang merokok menghamburkan hartanya dengan sia-sia bahkan mereka rela membeli rokok padahal ada kebutuhan yang lebih penting dan bermanfaat.
Dalam skala nasional memang dari perusahan rokok, pemerintah dapat memungut pajak yang cukup besar, tetapi perlu diketahui bahwa pemerintah juga mengeluarkan anggaran untuk biaya kesehatan dan pengobatan akibat rokok ini. Bahkan anggaran untuk biaya kesehatan dan pengobatan akibat rokok lebih besar dari pada pajak yang diperoleh dari bisnis rokok tidakkah ini adalah suatu pemborosan yang nyata. (lihat artikel Tulus Abadi, S.H. Ketua Bidang Hukum Perundang-undangan Komnas PMM bertajuk ”Biaya Sosial Akibat Merokok”.
Demikian juga dalam skala individu, merokok adalah membelanjakan harta untuk hal yang tidak ada manfaatnya dan sia-sia, merokok adalah membakar uang untuk hal yang membahayakan kita, lalu apakah ini bukan suatu pemborosan.
Rosululloh shollallohu ’alaihi wa sallam bersabda:
”Kedua kaki seorang hamba tidak akan bergeming pada hari kiamat nanti sebelum ditanya tentang empat perkara: tentang umurnya untuk apa dia habiskan, tentang tubuhnya tubuhnya untuk apa dia gunakan, tentang hartanya dari mana dia dapatkan dan kemana ia membelanjakannya, serta tentang ilmunya untuk apa dia gunakan.” (Hadits shohih, diriwayatkan oleh At-Tirmidzi).
Apa jawaban seorang perokok bila ditanya di Hari Kiamat nanti:
Umurnya: umurnya dihabiskan untuk menghisap rokok.
Ilmunya: ia mengetahui rokok itu haram, akan tetapi masih terus menerus menghisapnya, padahal hujjah telah ditegakkan kepadanya.
Hartanya: hartanya dia hamburkan untuk sesuatu yaqng tidak berguna.
Tubuhnya: ia telah mempersembahkan tubuhnya kepada bahaya dan penyakit.
Untuk mendapatkan dalil yang lebih banyak dan rinci anda bisa membaca buku berjudul ”Rokok Pembunuh Berdarah Dingin” semoga anda mendapat pelajaran yang banyak dari buku yang bagus tersebut.