02 April 2009

RENUNGAN HARI INI
Saya teringat pada seseorang yang kami kenal sebagai orang yang dotokohkan di kalangan alumni ESQ-nya Ary Ginanjar Agustian, trainer yang terkenal itu, Namanya Bapak H. Arifin Kamdi. Beliau adalah ketua Forum Komunikasi Alumni ESQ Wilayah Sumatera Utara. Saya pernah mengikuti acara pelantikannya, sungguh luar biasa banyak pesertanya. Artinya , hal itu menujukkan bahwa anggota Forum Komunikasi Alumni ESQ ( FKA-ESQ ) itu sangat besar jumlahnya, ini menarik sekali sebenarnya untuk dijadikan obyek dakwah . Beliau adalah seorang pengusaha sukses , kaya raya, tetapi sayang , beliau tidak dikaruniai anak. Mungkin karena mandul atau karena yang lain ,kami tidak tahu. Tetapi Allah mengkaruniai teman yang banyak di organisasi yang dipimpinyna itu. Ada pengalaman menarik , setidaknya menurut saya, yang mau saya bagi dan ceritakan ceritakan kepada anda karena ada hikmah yang menarik dari beliau kepada anda semua para pembaca. Semoga hal yang saya anggap penting ini bisa kita ambil pelajaran untuk membangun kesadaran Ilahiah kita semua.
Pada waktu lebaran Idul Fitri yang lalu kami, rombongan dari Dakwah Centre Hidayatullah Medan berkunjung kerumah beliau dalam rangka silaturrahmi. Ternyata beliau sakit. Beliau mengalami pembengkakan di bagian lututnya sehingga susah berjalan. Kakinya setengah tertekuk sehingga kalau berjalan menjadi pincang dan kelihatan berat sekali , seperti orang setengah lumpuh. Akibatnya beliaupun tidak bisa beraktifitas seperti biasanya, lebih banyak tidur dan duduk – dudku dirumah saja. Tentu tidak bisa lagi menjalankan usahanya seperti ketika sehat.
Menurut penuturan beliau bahwa tempurung lutut beliau itu mengalami kekeringan pelumas. Saya lupa istilah medisnya. Yang jelas seharusnya seperti biasa lutut kita yang masih normal adalah licin , mudah digerak-gerakkan. Tetapi karena kering, maka susah digerakkan, dan katanya Tulang tempurung lututnya itu bergesekan dengan tulang yang lain dibagian lutut, sehingga terasa sangat nyeri, dan nyeri itu tak terkira dan luar biasa sakitnya serta sangat menyiksa. Bayangkan kalau anda hoby main bola, atau berenang, memancal mesin jahit, atau biasa kesana kemari menjadi pebisnis yang mempunyai usaha yang harus banyak berjalan, sementara lutut anda ndak bisa diajak kompromi?
Dengan sakitnya itu , Pak Arifin Kamdi menceritakan kepada kami bahwa beliau memutuskan untuk operasi ke Penang Kuala Lumpur. Karena konon katanya Rumah Sakit di Penang itu bagus pelayanannya dan menjadi rujukan orang-orang kaya di Medan. Tempurung lutut beliau mau diganti dengan tempurung buatan medis yang terbuat dari bahan alumunium atau sejenisnya. Harganya tentu sangat mahal, sampai ratusan juta konon. Karena mahal, dengan pertimbangan usia yang sudah cukup tua, beliau Pak Arifin Kamdi tidak mau beli yang baru, karena konon katanya ada yang dijual bekas dan bisa dipakai , dan tentu lebih murah harganya.( ada juga ya, tempurung lutut bekas? )
Bukan karena faktor harganya yang mahal, karena sebenarnya beliau sangat mampu membelinya, seperti saya katakan dimuka, bahwa beliau adalah orang kaya. Hanya saja pertimbangannya adalah beliau sudah usia tua, “ .......ya kalau diberi umur panjang oleh Allah swt, alat ini bisa dipakai dalam waktu yang lama , tidak mengapa beli yang baru dan mahal, karena seimbang saja penggunaannya. Tetapi ..........kalau ternyata Allah memberi umur yang segera habis, untuk apa harus mahal......?” , kata beliau, ” lebih baik untuk yang lain yang lebih bermanfaat”. Untuk tabungan amal sholeh yang lain saja. Benar juga........
Ternyata betul , sebelum beliau sempat operasi lutut, beliau sudah dipanggil oleh Allah SWT untuk kembali menghadap kepadaNya. Pulang ke negeri asalnya , negeri abadi, ke kampung halaman yang sesungguhnya. Innalillahi wa Inna ilaihi Raji’un. Beliau meninggalkan seorang istri tanpa seorangpun anak. Semoga keterlibatan beliau dalam ambil bagian dan peranan di dunia dakwah dinilai oleh Allah SWT. Dan semoga harta yang diwariskan oleh beliau bisa menjadi media mendekatkan diri kepadaNya oleh keluarganya.
Apa gerangan pelajaran yang bisa kita petik darinya ...? Mari kita renungkan, jika Alah mentakdirkan anda menjadi orang kaya , serba ada, tidak kurang suatu apa, untuk apa kira-kira anda yang banyak itu ...?? jika uang, harta dan materi yang anda miliki dihamburkan untuk sesuatu yang tidak jelas, dengan alasan kesehatan sekalipun kalau sudah jelas akan sia - sia. Kita habiskan dana untuk perawatan rambut, perawatan kuku,wajah, pakaian mewah, rumah, kendaraan yang terlalu mahal. Sementara kita lupa menyiapkan diri, merawat tempat tinggal kita di surga, bahwa kita segera kembali kepada Ilahi Rabbi, dan semuanya kita tinggalkan. Ada rumah yang harus kita bangun di surga.
Lalu , ternyata apa yang kita miliki tidak semaksimal mungkin untuk membantu diri kita sendiri agar kita dimudahkan hisabnya oleh Allah? . Terlalu yakin saya,Kita akan menyesal, mengapa harta dan kemampuan yang ada tidak digunakan saja membantu kegiatan dakwah, untuk mendukung penyebaran Islam saja? Kita toh pada akhirnya meninggalkannya tanpa membawanya ke kubur kita atau kita yang ditinggalkannya karena harta kita yang terkubur bersama lumpur seperti kejadian tragis di Situ Gintung Tangerang Jawa Barat yang lalu ? Semua akan terasa begitu cepatnya dan begitu tidak berharganya kalau hanya untuk hura – hura saja. Kita akan berkata : "seandai ya.........seandainya ya..............dan andai......andai.........." Tetapi tidak ada gunanya berandai andai........karena pengandaian itu tak akan pernah terjadi dan tak ada gunanya. Waktu yang telah berlalu tidak mungkin bisa kembali. Makanya Nabi mengatakan :
بَادِرُوْا باِْلأَعْمَالِ الصَالحِاَتِ

“ Bersegeralah beramal sholeh"

اِتًَقُوْااللهَ رَبًَكُمْ وَصَلًُوْا خمَْسَكُمْ وَصُوْمُوْا شَهْرَكُمْ وَأدًُوْا زَكَاةَ أمْوَالِكُمْ وَأطِيْعُوْا ذَا أمْرِكُمْ تَدْخُلُوْا جَنَُةَ رَبًِكُمْ

“ Bertakwalah kepada Tuhanmu, tegakkan shalat lima waktumu, puasalah di bulan Ramadhanmu, bayarlah zakat hartamu, ta’atilah pemimpinmu, niscaya kamu akan masuk surga Tuhanmu ”

Saatnya kita menyadari tidak perlu kita kikir dengan harta yang kita miliki kalau untuk kebaikan, membantu dakwah , membantu pembangunan pesantren atau kegiatan Islam lainnya. Kami ajak anda untuk bergabung dengan kami, mengembangkan dakwah dengan menyisihkan sebagian harta untuk membangun Gedung Pendidikan di Dakwah Centre Hidayatullah Medan. Hubungi no. Telephon yang ada di Dasbor situs ini. Atau berkunjunglah ketempat kami, tengoklah apa yang bisa kita kempangkan di tempat kami untuk investasi akherat anda. Alamat ada di dasbor situs ini. Kami tidak bermaksud membebani anda, tetapi justru mengajak meringankan beban hisab anda di akherat. ( Choirul Anam )

Tidak ada komentar: