17 April 2009


BERSERAH DIRI KEPADA ALLAH, HINDARI STRES


وَمَن يُسْلِمْ وَجْهَهُ إِلَى اللَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَى وَإِلَى اللَّهِ عَاقِبَةُ الْأُمُورِ – لقمان :﴿٢٢﴾

Dan barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia orang yang berbuat kebaikan, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang kokoh. Dan hanya kepada Allah-lah kesudahan segala urusan”. (QS.31:32)

Serahkan jiwa seutuhnya kepada Allah SWT. Yakinlah, bahwa Allah SWT Yang Maha Mengatur pasti memilihkan yang terbaik untuk hambanya. Mari Kita berusaha sekuat tenaga dengan mengerahkan kemampuan yang ada pada diri kita. Gantungkan jiwa kita pada Arasy Tuhan , akan tetapi jangan lupa, bahwa kaki kita tetaplah di bumi. Kita ikhlas menerima segala ketentuan – musibah ataupun nikmat – yang dipilihkan oleh Allah untuk kita. Yakinlah bahwa Allah Yang Maha pengasih dan Penyayang tidak mungkin bertindak sewenang – wenang , Allah tidak pernah menzalimi hambanya, tetapi hamba inilah yang senantiasa menzalimi diri sendiri.

Kita harus memiliki sikap mental yang positif, selalu berprasangka baik kepada Allah. Kita yakin, apapun yang menjadi ketentuanNYA untuk kita, itu adalah merupakan pilihan yang terbaik buat kita.

Coba kita renungkan sejenak : Seorang pemilik kebun yang ahli dalam bidang pertanian, akan memotong – motong cabang atau ranting dan dahan pohon, agar pohon itu kelak menghasilkan buah yang banyak. Sekiranya pohon itu dapat merasa , tentunya perbuatan yang baik ini akan dirasakan sebagai tindakan yang sangat kejam. Begitu pula seorang ibu , yang begitu cintanya kepada anaknya, akan memerintahkan kepada seorang dokter untuk menyuntik anaknya yang sedang sakit, atau bahkan mengamputasi bagian tubuhnya yang mengidap penyakit berbahaya yang akan merenggut nyawanya jika tidak di amputasi. Tetapi sang anak yang tidak mengerti akan alasan mengapa itu di lakukan sang ibu, tentu akan memandang sang ibu sebagai orang yang sangat kejam, karena telah tega menyuruh sang dokter menusukkan jarum suntik kedalam tubuhnya bahkan memotong bagian tertentu dari tubuhnya. Demi kasih sayang seorang ibu melarang perawat memberi makanan yang dapat membahayakn kesehatan tubuhnya, padahal makanan itu amat sangat disukainya.

Demikian pula sebenarnya Allah SWT, Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang, terkadang Dia memberi bencana kepada hambaNya, karena jika bencana itu tidak diturunkan kepada segolongan hambaNya, besar kemungkinan manusia tidak tahu, bahwa seandainya mereka tidak diberi bencana, mereka akan tetap tidak bisa mengambil pelajaran. Allah melarang hambaNya mengikuti selera nafsu, semata – mata karena Dia sayang kepada hambaNya. Tentu saja sebagian, bahkan sebagian besar hambaNya tidak mengetahui sifatNya yang Mulia itu, mereka tidak akan pernah mengerti akan hal itu, bahkan mereka akan menuduh bahwa Allah berlaku sewenang – wenang. Tetapi bagi orang – orang yang mengerti akan hal itu, mereka akan rela dan pasrah, tunduk dan patuh , apapun ketentuan yang dipilihkan oleh Allah untuknya, merupakan kebaikan baginya.

Rasulullah bersbada : ” Sungguh menakjubkan urusan orang – orang beriman itu, karena sesungguhnya segala urusannya dirasakan baik baginya, dan hal itu tidak akan terjadi kecuali hanya pada diri orang – orang yang beriman saja. Jikalau mendapatkan kebaikan, ia bersyukur kepadaNya, dan itu menjadi baik baginya, dan jikalau ditimpa keburukan, maka iapun sabar, dan hal itu baik baginya”.

مَّا يَفْعَلُ اللّهُ بِعَذَابِكُمْ إِن شَكَرْتُمْ وَآمَنتُمْ وَكَانَ اللّهُ شَاكِراً عَلِيماً – النساء : ﴿١٤٧﴾

“Allah tidak akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman, Dan Allah adalahMaha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui” ( QS. 4 : 148 )

Tidak ada pilihan lain bagi kita, selain harus yakin bahwa segala kejadian yang menurut pandangan manusia itu indah, belum tentu indah dalam pandangan Allah SWT. Sebaliknya apa yang menurut pandangan manusia itu adalah jelek, belum tentu jelek dalam pandangan Allah SWT.

َعَسَى أَن تَكْرَهُواْ شَيْئاً وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ وَعَسَى أَن تُحِبُّواْ شَيْئاً وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ وَاللّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لاَ تَعْلَمُونَ – البقرة : ﴿٢١٦﴾

“ Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”. ( QS. 2: 216 )

Pengalaman membuktikan, bahwa apa yang dianggap sebagai keburukan , ternyata terkandung hikmah yang luar biasa berharganya bagi manusia. Coba kita rasakan, ketika kita memusatkan pandangan mata kita hanya tertuju kepada tahi lalat yang ada di wajah seseorang, maka kita akan menampak keburukan tahi lalat itu semata ? Tetapi cobalah kita rubah cara pandang kita, kita pandang keseluruhan wajah seseorang yang punya tahi lalat itu, kita akan bisa mengambil kesimpulan , bahwa justru dengan hadirnya tahi lalat diwajah itulah yang menjadi assesoris wajah itu, sehingga wajah si anu menjadi semakin tampan atau wajah si ani menjadi semakin cantik. Rupanya tahi lalat itu menjadi unsur penting dalam meningkatkan kecantikan dan kegantengan seseorang. Belajar dari hal tersebut kita harus senantiasa mensyukuri segala keadaan yang ditaqdirkan oleh Allah untuk kita.

مَن كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجاً ﴿٢﴾ وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْراً- الطلق : ﴿2- ٣﴾

“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu”.
Jika kalian berserah diri kepada Allah dengan sebenar – benar taqwa, niscaya Dia menjamin rezekimu, sebagaimana Dia menjamin kebutuhan burung yang terbang diwaktu pagi dengan perut kosong, dan pulang diwaktu sore dengan perut kenyang.

بَلَى مَنْ أَسْلَمَ وَجْهَهُ لِلّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ فَلَهُ أَجْرُهُ عِندَ رَبِّهِ وَلاَ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلاَ هُمْ يَحْزَنُونَ- البقرة : ﴿١١٢﴾

“ (Tidak demikian) bahkan barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan, maka baginya pahala pada sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati”. ( QS. 2: 112 )

Ketika kita sudah bias berserah diri kepada Allah SWT, maka kita tidak akan mengeluh atau protes kepada Allah atas ketentuan yang ditetapkanNya kepada kita. Tindakan yang kita lakukan semata – mata karena taat kepadaNya, patuh pada perintahNya. Kita berbuat baik bukan karena orang lain berbuat baik kepada kita, akan tetapi itu kita lakukan semata – mata karena Allah SWT memerintahkan kepada kita untuk berbuat baik. Pandangan batin kita telanjang 9 tidak ada buruk sangka. Lirikan mata kita tidak dengan nada curiga, sorot mata kita tidak dengan emosi dan rasa benci, kita tidak mudah di stimulasi oleh bisikan permusuhan dari syetan yang menyelinap dihati orang – orang yang ada di lingkungan kita. Sehingga kita menjadi kaya tanpa harta , sakti tanpa ilmu, kita hanya menjadikan keta’atan kepada Allah SWT sebagai senjata melawan nafsu keburukan dan bisikan syetan. ( Choirul Anam )

DAKWAH CENTRE HIDAYATULLAH MEDAN SUMATERA UTARA, MEMILIKI LAHAN SELUAS DUA HEKTAR, DI SARI REJO – POLONIA MEDAN, MEMBUKA PELUANG INVESTASI AKHERAT UNTUK MEMBANGUN GEDUNG PESANTREN DAN PENDIDIKAN FORMAL. ANDA BERMINAT HUBUNGI :
081346320765.

JANGAN TUNDA SAMPAI BESOK, UNTUK AMAL KEBAJIKAN.

Tidak ada komentar: